Wednesday, December 31, 2014

Cintakan Allah? Ikutlah RasulNya...

Allah Ta'ala berfirman:




Maksudnya:
Katakanlah (wahai Muhammad): "Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. Dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

Katakanlah (wahai Muhammad): "Taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya. Oleh itu, jika kamu berpaling (menderhaka), maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir.

(Surah Aali-Imraan, ayat 31~32)



Cintakan Allah 

Disuruhlah kita selalu membaca al-Qur'an dengan sebenar-­benar baca, artinya dengan menjurus kan fikiran kepadanya. Dengan demikian kelak terasa hubungan di antara satu ayat dengan ayat yang menyambutnya. Ujung ayat 30 di atas menyatakan bahwa Tuhan Allah itu amat sayang, amat kasih kepada hamba-­hambaNya. Sehingga orang yang pernah bersalah diberi kesempatan mengikuti amalan yang jahat dengan banyak-banyak berbuat baik disertai memohon ampun. Tuhan selalu bersedia menerima kedatangan hambaNya yang demikian.

Apa kesan yang terasa dalam hati yang beriman bila membaca sampai di sini? Ialah cinta, kasih-sayang Tuhan kepada hambaNya. Maka dengan sendirinyapun, dalam perasaan si hamba terasalah pula keinginan membalas cinta itu. Bertepuk tidak sebelah tangan hendaknya. Dalam suasana rasa yang demikian datanglah ayat lanjutan ini:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُوني‏ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَ اللهُ غَفُورٌ رَحيمٌ
"katakanlah: Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuni Nya dosa-dosa kamu. Dan Al­lah adalah Maha pengampun lagi Penyayang."
 (ayat 31).

Maka perasaan yang tadinya masih terasa samar-samar, laksana masih mencari-sari di antara si hamba dengan Tuhannya, sekarang rahasia itu telah terbuka. Mari kita uraikan ! .
"Engkau telah mengatakan dalam ujung kataMu bahwa Engkau tetap belas-kasihan kepada aku, hambaMu yang lemah ini, ya Tuhanku ! Sebenarnya aku sendiripun begitu kepada Engkau.

Aku cinta kepada Engkau ! Engkau berikan kepadaku suatu perasaan yang halus, suatu 'iffah atau wijdan. Terasa dalam hati kecilku bahwa tidak pernah aku lepas dari tilikanMu, selalu aku Engkau bimbing, banyak nikmatMu kepadaku. Aku selalu hanya menerima saja, aku tidak dapat memberi kepadaMu.

Bagaimana aku akan dapat memberi sedang nyawakupun, nyawa yang sedekat-­dekatnya kepadaku, Engkau yang punya. lantaran ituah maka kasih cintaku kepada Engkau tumbuh dengan mesranya. Aku takut kepada Engkau karena Engkau. Hanya dengan sebuah tempurung aku menerima nikmatMu yang seluas lautan. Tetapi sungguhpun aku takut, akupun rindu kepada Engkau. Aku cemas, tetapi di dalam cemasku itu akupun mempunyai penuh harapan.

Tuhanku ! Engkau ada ! Sungguh Engkau ada ! Hatiku merasainya. Aku ingin sekali berjumpa dengan engkau, tetapi aku tidak tahu ke mana jalan. Dan aku Engkau takdirkan jadi manusia. Aku sendiri tahu kelemahan dan kekuranganku. Sebab itu kadang-kadang terasa malu aku akan melihat Engkau, tetapi aku hendak melihat juga. Tuhanku, tolong aku, tolong aku. Tolong aku dalam penyelesaian soalku ini."

Di sinilah datang jawaban Tuhan, dirumuskan oleh ayat ini. Jika sungguh-sungguh engkau cinta kepadaKu, maka jalan buat menemuiKu mudah saja. Memang Aku Maha Mengetahui, bahwa banyak hambaKu yang seperti engkau, ingin menemuiKu, ingin bersimpuh di hadapanKu, hatinya penuh dengan ingat kepadaKu. Sebelum engkau Aku adakanpun telah Kuketahui keinginan, kerinduan, dan kecintaan itu. Untuk itulah aku utus RasulKu kepadamu; dialah petunjuk jalan menuju aku itu. "Hai utusanKu! Sampaikanlah pesanKu itu kepada seluruh hambaKu yang rindu, asyik dan cinta kepadaKu itu. Bentuklah sebuah rombongan itu; zumaran, berbondong-bondong. Tiap-tiap rombongan di bawah pimpinan engkau, wahai utusanku! Katakanlah kepada mereka wahai rasulKu, cinta mereka Aku balas, bertepuk tidak sebelah tangan. Tadi mereka menyebut bahwa mereka sebagai manusia. pernah bersalah. Aku tahu itu, Aku lebih tahu. Sebab Aku yang mengetahui asal kejadian. Maka apabila rombongan itu telah terbentuk, dan mereka telah berkumpul di dalamnya, dan engkau sendiri yang memimpin, tandanya mereka telah benar-benar telah berjalan menuju Aku. Aku ampuni dosa mereka. Aku mempunyai pula suatu nama yang menunjukkan sifatKu yaitu tawwab, artinya memberi taubat, menerima hambaKu yang kembali. Akupun mempunyai suatu nama menunjukkan sifatKu, yaitu ghafur, pemberi ampun. Akupun rahim, amat penyayang. Bagaimana akan kamu ketahui kebesaran Asma'Ku itu, kalau yang bersalah di antara kamu memohon ampun tidak Aku ampuni?"

Ingatlah kembali salah satu sebab turunnya ayat ini, yaitu utusan dan rombongan Nasrani 60 orang dengan 14 orang terkemuka sedang berada di Madinah.

Nabi Musa yang besar telah mengajarkan kepada Bani Israil suatu ajaran yang berintisari pengorbanan. Sifatnya ialah jalal, kemuliaan. Nabi Isa Almasih yang agung telah membawa lanjutan ajaran yang berdasar hubb, artinya cinta. Sifatnya ialah jamal, keindahan. Sekarangdatang Nabi Muhammad saw. menyempur­nakan penyerahan diri kepada Tuhan itu, Islam. Sifatnya ialah kamal, kesempurnaan. Nyatalah ayat-ayat ini meninggalkan kesan yang mendalam juga pada anggota-anggota utusan Nasrani itu; Muhammad s.a.w, pun membicarakan dari hat cinta.

Memang cintalah pintu pengajian itu, yang selalu dibuka dengan ucapan:

"Dengan nama Allah Yang Maha Murah, lagi Penyayang." Tetapi cinta dalam ucapan sajapun tidaklah cukup. Bahkan cinta hati tidak diikuti pengorbanan tidaklah cukup. Menyatakan cinta, padahal kehendak hati yang dicintai tidak diikuti, adalah cinta palsu. Allah tidak menyukai kepalsuan.

Kamu durhakai Allah, padahal kamu menyatakan cinta kepadaNya. Ini adalah mustahil dalam kejadian, dan ini adalah ganjil Jika memang cintamu itu cinta sejati, niscaya kamu taat kepadaNya. Sebab orang yang bercinta, terhadap yang dicintainya, selalu patuh.

Oleh sebab itu datanglah sambungan ayat:

قُلْ أَطيعُوا اللهَ وَ الرَّسُولَ
"Katakanlah: hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul"
 (pangkal ayat 32).

Taatlah kepada Allah dan ikuti jejak rasul, niscaya kamu akan yakin bahwa bimbingannya tidak akan membawamu kepada kecelakaan. Apabila kamu telah cinta kepada sesuatu, tentu keinginan kamu adalah keinginan dia. Apatah lagi cinta kepada Allah. Kalau kamu telah cinta kepada Allah, niscaya fanalah kesukaan dirimu sendiri, lebur ke dalam kesukaan Allah. Niscaya bertaubat kamu, hanya Satu Dia saja ingatanmu. Tidak berbelah­ bagi. Kalau terbelah sedikit saja, niscaya terbelah pula ketaatanmu, palsulah cintamu. Taat kepada rasul adalah akibat taat kepada Allah, sebab Rasul itu diutus buat "menjemput kamu dan menunjukkan jalan serta memimpin perjalanan itu sekali.

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لا يُحِبُّ الْكافِرينَ
" Tetapi jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir " 
(ujung ayat 32).

Maka adalah orang-orang yang terpacul, tercampak ke luar dari rombongan. Ada yang mengaku cinta kepada Allah, tetapi bukan bimbingan Muhammad yang hendak diturutinya, diapun tersingkir ke tepi. Dia maghdhub, dimurkai Tuhan.Ada yang mencoba-coba membuat rencana sendiri, memandai-mandai, maka diapun terlempar keluar, dia dhallin, diapun tersesat.Ada yang tidak sabar, lantas tercecer di tengah jalan. Ada yang terpesona oleh beberapa hal yang disangka indah, sehingga dia lupa bahwa yang akan dituju ialah yang sebenar-benar indah.

Orang-orang yang semuanya telah kafir, artinya tidak percaya lagi kepada bimbingan Tuhan; niscaya Tuhan tidak bisa mencintai mereka. Sebab itu maka cinta yang sejati ialah penyerahan diri bulat-bulat, bukan sayang yang terbagi-bagi.

Dan mesti sabar menerima apa yang ditimpakan kekasih. Sehingga kalau ada orang yang mengatakan kepada kekasihnya: " walaupun ke lautan api beta ini tuan bawa, beta akan mengikutinya juga." Ucapan yang demikian hanya layak kepada Tuhan, dan Tuhan tidak akan membawa kecintaanNya ke lautan api, melainkan ke dalam syurga.

Ayat-ayat inipun masih berhubungan rapat dengan ayat yang diatasnya, tadi dilarang orang yang beriman menghubungkan wilayah dengan orang kafir, jangan mengangkat mereka jadi pelindung atau jadi pemerintahan. Kecuali kalau hendak menjaga dan memelihara supaya jangan datang dari mereka apa yang ditakuti. Kemudian datang ayat ini, mengatakan bahwa cinta sejati hanya kepada Allah dengan mengikuti Nabi saw. sudah itu datang ayat yang lebih tegas menyuruh taat kepada Allah dan Rasul. Maka kalau kita renungkan pertalian ayat ini satu dengan yang lain, nampaklah bahwa pokoknya orang yang beriman tidak boleh berwilayah kepada orang yang kafir, kecuali kalau sudah sangat terpaksa. Tetapi orang-orang yang imannya sudah sangat mendalam dan cintanya yang pertama dan utama, yaitu Allah.

Sumber: http://kongaji.tripod.com/myfile/Ali_Imran_ayat_31_32.htm


Monday, December 29, 2014

KTM Komuter




KTM Komuter sekarang sudah ada koc khas untuk wanita, AlhamduliLlah. Tetapi kemudahan khas tanpa kawalan dan penguatkuasaan adalah sesuatu yang membazir.

Bila melalui koc tersebut untuk ke koc awam, boleh dilihat lebih ramai lelaki daripada wanita.



Semasa di Dubai, pihak Dubai Metro akan meletakkan pegawai polis transit untuk mengawalselia perkhidmatan dan memastikan semua penumpang mematuhi peraturan.

Mungkin payah untuk dilakukan di Malaysia agaknya?

Cuma ada pengumuman sahaja tentang koc tersebut...cukupkah?

Dan ada seoang pegawai KTM beruniform dengan walkie-talkie, tapi seperti tiada tindakan...patutkah?

Sunday, December 28, 2014

Salawat dan Salam buat RasuluLLah

Assalamualaikum,

Salawat yang sahih dan sempurna untuk Junjungan Besar Nabi Muhammad solAllahu 'alaihi wasallam... seperti yang diperintahkan oleh Allah dalam Al Quran:




"Sesungguhnya Allah dan MalaikatNya bersalawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad S.A.W); wahai orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya." 
(Surah Al Ahzab:56)

Bagaimana cara bersalawat yang sebenarnya...yang diajarkan oleh Baginda kepada para sahabatnya dan diajarkan pula oleh generasi-generasi yang selepas mereka?

Boleh rujuk kepada PAUTAN ini dan PAUTAN ini.

Boleh juga tonton VIDEO ini.

Yang penting salawat kita adalah yang sahih dan bukan yang direka-reka... tidak kira oleh sesiapa pun, hatta yang mengaku mereka keturunan Nabi pun...

Allahu a'lam


Ulangtahun Hari Perkahwinan

Assalamualaikum,

Hari ini 28/12/2014 ialah hari ulangtahun ke-18 perkahwinan saya dengan isteri tersayang, Umm Afiq Nor Azilah binti Salih.

Tidak ada apa yang boleh katakan selain rasa syukur kepada Allah dengan anugerah dan rahmatNya.

Tidak ada gambar-gambar dan kata-kata romantis (ia bukan untuk tatapan umum...)

Tidak ada juga hadiah-hadiah mewah dan mahal...

Cuma doa agar segalanya diberkati dan dilindungi olehNya...


Doa semasa ditimpa musibah

Assalamualaikum,

Di antara kisah yang sangat masyhur ialah kisah Ummul Mukminin, Ummu Salamah Hindun binti Abu Ummayah (rodhiAllahu 'anha), yang terlalu sedih apabila kematian suaminya, Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad (rodhiAllahu 'anhu), selepas Perang Uhud.

RasuluLlah (solAllahu 'alaihi wasallam) ada mengajarkan doa berikut kepada Ummu Salamah, menerusi hadith:

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ  أَنَّهَا قَالَتْ  سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  يَقُولُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ
   إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
  اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي  وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا 
إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا  قَالَتْ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ أَيُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ مِنْ أَبِي سَلَمَةَ   أَوَّلُ بَيْتٍ هَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  ثُمَّ إِنِّي قُلْتُهَا فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَتْ أَرْسَلَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَاطِبَ بْنَ أَبِي بَلْتَعَةَ يَخْطُبُنِي لَهُ  فَقُلْتُ إِنَّ لِي بِنْتًا وَأَنَا غَيُورٌ فَقَالَ أَمَّا ابْنَتُهَا فَنَدْعُو اللَّهَ أَنْ يُغْنِيَهَا عَنْهَا وَأَدْعُو اللَّهَ أَنْ يَذْهَبَ بِالْغَيْرَةِ 
Dari Ummu Salamah sesungguhnya telah berkata telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setiap orang Islam yang ditimpa musibah lalu dia mengucapkan apa yang diperintahkan Allah iaitu: 
"Sesungguhnya kami kepunyaan Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berikanlah aku pahala kerana musibah yang kuderitai dan gantikan yang lebih baik"
 Nescaya Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik" Ummu Salamah berkata : "Setelah Abu Salamah (suaminya) meninggal dunia saya mengatakan (dalam hati) siapakah orang-orang Islam yang lebih baik dari Abu Salamah orang pertama yang hijrah bersama keluarganya kerana (mematuhi) Rasulullah s.a.w.? Kemudian saya mengucapkannya sekali lagi. Lalu Allah menggantikannya dengan Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w. mengutus Hatib bin Abu Baita'ah meminang saya untuk menjadi isteri beliau. Saya menjawab, bahawa saya mempunyai seorang anak perempuan dan saya seorang perempuan yang cemburu. Beliau menjawab: "Adapun anak perempuannya. Kita doakan supaya dicukupkan Allah keperluannya dan tidak tergantung keperluannya kepada ibunya dan aku mendoakan supaya Allah menghilangkan cemburunya".
(H. R. Muslim)
Selamat beramal, insyaAllah
BaarakAllahu fiikum

Saturday, December 27, 2014

Mudahnya mendapat pahala sedekah...

Dari Abu Dzar r.a. katanya: “Beberapa orang sahabat Nabi s.a.w. pernah berkata kepada beliau,: “Kaum hartawan memperolehi pahala yang lebih banyak. Mereka solat seperti kami solat, puasa seperti kami puasa dan bersedekah dengan sisa harta mereka.” Jawab Rasulullah s.a.w.: “Bukankah Allah telah menjadikan berbagai macam cara untuk kamu bersedekah? Setiap kalimah tasbih adalah sedekah; setiap kalimah takbir adalah sedekah; setiap kalimah tahmid adalah sedekah; setiap kalimah tahlil adalah sedekah; amar makruf dan nahi mungkar (mengajak kepada kebaikan dan melarang kepada yang mungkar) adalah sedekah; bahkan pada kemaluanmu pun terdapat pula unsur sedekah.” Mereka bertanya:”Kalau begitu, adakah kami mendapat pahala jika kami memuaskan nafsu syahwat kami?” Jawab Rasulullah s.a.w. “Jika kamu melakukannya dengan yang haram, tentunya kamu berdosa. Sebaliknya jika kamu melakukannya dengan yang halal, kamu mendapat pahala.” 
H.R. Bukhari

Banjir

Assalamualaikum,

Musibah ataupun dugaan, ataupun kafarah? Bergantung kepada bagaimana kita memandangnya, dari perspektif mana kita melihatnya.

Yang penting, di saat ini, buangkan semua perbezaaan fikrah atau apa-apa pun perbezaan. Membantu saudara-saudara dan sahabat-sahabat kita yang dilanda musibah banjir besar ini adalah tanggungjawab kita semua. 


Gambar hiasan ehsan: MyNewsHub.cc

Jangan tanya dan kata siapa yang sepatutnya buat apa. Masing-masing ada tanggungjawab sendiri. Tidak kira berapa banyak yang kita bantu. Tidak kira berapa ringgit yang kita keluarkan/infaqkan. Tidak kira sekejap mana masa kita luangkan untuk membantu. Yang pentingnya ialah kita bantu semampunya. Semua itu, insyaAllah, ada harganya/nilainya di sisi Allah Ta'ala.

Allah Ta'ala berfirman (mafhumnya):

"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keredaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat." 
(Surah Al-Baqarah, ayat 265)

Dan kepada saudara-saudara dan sahabat-sahabat yang sedang bergelut dengan musibah ini, ingatlah bahawa rahmat Allah itu sangat besar. Anggaplah apa yang berlaku ini sebahagian dari ujianNya yang sentiasa mahu hambaNya dekat denganNya. Bersabarlah dan banyakkan berdoa dan bermunajat kepadaNya.


Gambar hiasan ehsan: RakyatNews.my

Allah Ta'ala berfirman (mafhumnya):

"Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar...

...(Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: "Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."

Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi dengan berbagai-bagai kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmatNya; dan mereka itulah orang-orang yang dapat petunjuk hidayahNya."
(Surah Al-Baqarah, ayat 155-157)

Sama-samalah kita membantu semampunya. Mungkin ini masa mereka, mana tahu di masa hadapan nanti masa kita pula.

Sekian

BaarakAllahu fiikum

Ps: Jangan pedulikan mereka-mereka (para umara') yang pergi bercuti semasa musibah ini. Itu mereka akan jawab di hadapan Allah di Mahkamah AgungNya nanti. Kita lunaskan sahaja tanggungjawab kita.




Thursday, December 25, 2014

OFG: Postponed

Assalamualaikum,

Well "...Allah is the best Planner..." there goes a verse in the Quran, Aali-Imraan chapter, verse 31. Although we have been planning our Tasik Banding trip since August this year, changing venues a few times, when Allah doesn't will it, it won't happen.

And so, we had a meeting tonight at a Char Kuewtiaw joint in BBB, to discuss about our next plan. Since the weather is not getting any better and all the camps are closed (by the order of the Perbadanan Taman Negeri Perak), we had come to a conclusion that we have to postpone our trip.

Two dates were chosen... one is during the CNY holidays (18~22/02/2015) and the other is during our company stock-counting shutdown (28~31/03/2015). Upon further discussions, we have selected the latter. so, we have 3 more months to go and 3 more months also to continue collecting the funds (RM50.00/month/person).

We had put in 2 options for the next trip... camping or boat-housing. Personally I don't have any preference. Either one would be ok for me, as long as fishing is one of the agenda.

I love the outdoors, although I don't have that much time for the outdoor activities. Camping, fishing and trekking is in my blood, as I grew up in a small kampung in Rembau... You have more chances to appreciate the wonderful world that Allah has blessed you with when you go outdoor. You won't get those chances being a couch potato, will you?

Alrighty then... more updates later...

Wassalam.... baarakAllahu fiikum


Saturday, December 20, 2014

Kurangkan FB, Lebihkan Blog

Assalamualaikum,

Mungkin telah lebih sedikit daripada setahun sejak saya menulis apa-apa di dalam ruangan ini. Sebelum update tentang rancangan untuk kembali semula ke Tasik Banding, tulisan yang terakhir ialah di hujung tahun 2013.

Saya telah dan memang berkira-kira untuk tidak aktif lagi di FB. Mungkin saya akan melawat dinding FB saya dari masa ke semasa dan berkongsi apa-apa informasi yang saya fikirkan bermanafaat kepada sahabat-sahabat, tapi saya rasakan kurang selesa untuk meng-update perkara-perkara peribadi. Sebab yang utamanya ialah FB adalah ruangan yang terlalu terbuka. Apa-apa yang ditulis di sana akan dapat dilihat oleh orang lain. Samada dia baca atau tidak itu perkara lain.

Jadi ruangan blog ini bagi saya adalah lebih baik untuk berkongsi perkara-perkara yang peribadi. Maksud peribadi itu ialah perkara yang berkenaan dengan keluarga, yang tidak sepatutnya dikongsi secara terbuka. Tidak semua "friends" di laman FB mempunyai fikrah yang sama dengan kita, dan tidak semua mempunyai nilai hidup yang sama juga. Akan tetapi semua yang kita share atau post di sana akan dapat mereka lihat. Jika ada sharing & posting yang tidak "sepakat" dengan fikrah dan nilai mereka, maka akan menimbulkan rasa kurang enak.

Di ruangan ini, kita tidak perlu menyuap informasi, sharing & posting kepada orang lain. Sesiapa yang ingin baca, maka mereka kena pergi ke link untuk ke blog tersebut dan baca apa yang mereka mahu baca sahaja. Bukannya terpaksa men"jamu" mata kepada posting peribadi yang kadang-kala boleh membuatkan orang lain rasa meluat.

Jadi, lebih kepada blog dan kurangkan FB.... insyaAllah istiqamah.


BaarakAllahu fiikum


p/s: Tulisan di dalam blog saya akan bercampur di antara BM, BI dan kadang-kala BA.... :-)

OFG: Sg Kejar, Here We Come

Assalamualaikum,

A few days ago, we received a news from our friend, Nain, who is our Tekong. It turned out that Sg Kenarong, our camping and fishing destination this time, is indefinitely closed to all visitors.

A herd of elephants ran amok at the camp, prompting the authorities to close it, citing safety reasons.

So, it was agreed that we are going to Sg Kejar instead. It was the place we visited back in 2007. It can be read here.

At the Banding Lake Jetty (homebound) - 2007

Sg Kejar (one of my favorite photos) - 2007

That was me in the orange vest... -2007

So, the countdown has began at the 30 day's mark... 7 days more to go brothers. InsyaAllah, everything will be ok.


BaarakAllahu fiikum

Thursday, December 18, 2014

OFG: Tasik Banding Revisit

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

The last time I went for a fishing and camping trip to Tasik Banding was back in 2007. A few months before I went to Dubai for the overseas assignments.

Alhamdulillah, that opportunity comes again. 

InsyaAllah, I will be joining 17 of my Sony colleagues for the trip. 

Hope everything will go as planned as all of us are extra excited and really looking forward to the trip...